Museum Musik Barcelona Perkenalkan Gamelan Bali
24 Mar 2009 21:11:11
Sumber www.TVOne.co.id
Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik gamelan kini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia, namun Yogyakarta adalah tempat yang paling tepat untuk menikmati gamelan karena di kota inilah anda bisa menikmati versi aslinya.
Gamelan yang berkembang di Yogyakarta adalah Gamelan Jawa, sebuah bentuk gamelan yang berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut dan slow, berbeda dengan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
Pandangan hidup Jawa yang diungkapkan dalam musik gamelannya adalah keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antar sesama. Wujud nyata dalam musiknya adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama.
Tidak ada kejelasan tentang sejarah munculnya gamelan. Perkembangan musik gamelan diperkirakan sejak kemunculan kentongan, rebab, tepukan ke mulut, gesekan pada tali atau bambu tipis hingga dikenalnya alat musik dari logam. Perkembangan selanjutnya setelah dinamai gamelan, musik ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang, dan tarian. Barulah pada beberapa waktu sesudahnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden.
Seperangkat gamelan terdiri dari beberapa alat musik, diantaranya satu set alat musik serupa drum yang disebut kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan seruling bambu. Komponen utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan, misalnya gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending.
Gamelan Jawa adalah musik dengan nada pentatonis. Satu permainan gamelan komplit terdiri dari dua putaran, yaitu slendro dan pelog. Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6 [C- D E+ G A] dengan perbedaan interval kecil. Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 [C+ D E- F# G# A B] dengan perbedaan interval yang besar. Komposisi musik gamelan diciptakan dengan beberapa aturan, yaitu terdiri dari beberapa putaran dan pathet, dibatasi oleh satu gongan serta melodinya diciptakan dalam unit yang terdiri dari 4 nada.
Anda bisa melihat gamelan sebagai sebuah pertunjukan musik tersendiri maupun sebagai pengiring tarian atau seni pertunjukan seperti wayang kulit dan ketoprak. Sebagai sebuah pertunjukan tersendiri, musik gamelan biasanya dipadukan dengan suara para penyanyi Jawa (penyanyi pria disebut wiraswara dan penyanyi wanita disebut waranggana). Pertunjukan musik gamelan yang digelar kini bisa merupakan gamelan klasik ataupun kontemporer. Salah satu bentuk gamelan kontemporer adalah jazz-gamelan yang merupakan paduan paduan musik bernada pentatonis dan diatonis.
Salah satu tempat di Yogyakarta dimana anda bisa melihat pertunjukan gamelan adalah Kraton Yogyakarta. Pada hari Kamis pukul 10.00 - 12.00 WIB digelar gamelan sebagai sebuah pertunjukan musik tersendiri. Hari Sabtu pada waktu yang sama digelar musik gamelan sebagai pengiring wayang kulit, sementara hari Minggu pada waktu yang sama digelar musik gamelan sebagai pengiring tari tradisional Jawa. Untuk melihat pertunjukannya, anda bisa menuju Bangsal Sri Maganti. Sementara untuk melihat perangkat gamelan tua, anda bisa menuju bangsal kraton lain yang terletak lebih ke belakang.
Naskah: Yunanto Wiji Utomo
Photo & Artistik: Singgih Dwi Cahyanto
Copyright © 2006 YogYES.COM
LONDON--Penampilan gamelan dan kelompok anak-anak pencinta seni dan budaya Indonesia yang dibentuk KBRI Oslo, tampil memukau dalam Oslo World Music Festival (OWMF) yang diadakan di Oslo Internasjonalt Kultursenter Og Museum.
Dalam acara Barnasverdendager (program khusus anak-anak) di OWMF 2008, "Anak Indonesia" menyanyikan lagu rakyat dan perjuangan seperti Berkibarlah Benderaku, Potong Bebek Angsa, dan Anak Kambing Saya.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Olso Mansyur Pangeran dalam keterangannya kepada koresponden ANTARA London, Minggu mengatakan dengan keanekaragaman warna-warni pakaian daerah dari Sabang sampai Marouke memukau penonton yang memadati arena pertunjukan.
Dikatakannya penampilan pentas budaya anak-anak dan remaja Indonesia memberikan daya tarik sendiri khususnya bagi publik Norwegia yang sangat menghargai eksistensi berbagai budaya mancanegara.
Dalam acara OWMF itu tidak hanya ?Anak Indonesia? yang menampilkan seni budaya, KBRI-Oslo juga manampilkan Gamelan yang dikemas dalam tampilan bernuansakan Indonesia dengan panggung wayang kulit.
Mansyur Pangeran mengatakan workshop gamelan dilakukan Prof Joel Glover, dosen Oslo University warga Amerika dan Lars Jo hansen mahasiswa sekolah tinggi musik Oslo warga Norwegia, keduanya ahli gamelan hasil binaan KBRI Oslo.
Para pengunjung, yang sebagian besar anak-anak mendapat kesempatan memainkan dan mempelajari alat musik gamelan.
Pengunjung memperoleh penjelasan mengenai asal-usul alat musik yang cukup populer di kalangan masyarakat Norwegia tersebut.
Minat dan antusias besar atas pelaksanaan workshop gamelan selama dua hari Sabtu dan Minggu diikuti sekitar 5000 pengunjung barnasverdendager di OWMF 2008.
Manyur Pangeran mengatakan kehadiran Indonesia dalam barnasverdendager di OWMF 2008 ini merupakan bagian dari upaya berkesinambungan KBRI Oslo mempromosikan kekayaan seni dan budaya, serta pariwisata Indonesia, agar semakin dikenal di Norwegia.
Barnasverdendager merupakan program khusus bagi anak-anak untuk mengenai keragaman seni budaya mancanegara, ujarya.
Tahun ini, barnasverdendager yang telah terselenggara selama 10 tahun, memperkenalkan budaya Indonesia, Spanyol, Iran, Brasil, Srilangka, dan India.
OWMF 2008 sendiri merupakan salah satu ajang pertunjukan musik bergengsi di Oslo yang diadakan setiap tahun sejak tahun 1994.
Sejak mulai diselenggarakannya, sekitar 3000 artis mancanegara telah berpartisipasi dalam festival musik tersebut.
Tahun ini, OWMF diikuti artis dari 20 negara antara lain: Meksiko, Spanyol, Serbia, Mali, Portugal, Afrika Selatan, Palestina, Pantai Gading, Kuba, dan Itali dan dikunjungi oleh sekitar 12 ribu pengunjung.ant/ya
Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik.
Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya. Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.
Suling konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C. Akan tetapi, pada beberapa suling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. Ini berarti suling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari suling. Piccolo adalah suling kecil yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari suling konser standar. Piccolo juga umumnya digunakan dalam orkes.
Suling konser modern memiliki banyak pilihan. Thumb key B-flat (diciptakan dan dirintis oleh Briccialdi) standar. B foot joint, akan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk model menengah ke atas dan profesional.
Suling open-holed, juga biasa disebut French Flute (di mana beberapa kunci memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus menutupnya dengan jarinya) umum pada pemain tingkat konser. Namun beberapa pemain suling (terutama para pelajar, dan bahkan beberapa para ahli) memilih closed-hole plateau key. Para pelajar umumnya menggunakan penutup sementara untuk menutup lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat.
Beberapa orang mempercayai bahwa kunci open-hole mampu menghasilkan suara yang lebih keras dan lebih jelas pada nada-nada rendah.
Suling konser disebut juga suling Boehm, atau suling saja.
Sumber Wikipedia
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu sléndro, pélog, "Degung" (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan "madenda" (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.
Gamelan Jawa terdiri atas instrumen berikut
Sumber Wikipedia