WELCOME TO THIS BLOG

Semoga membuka hati untuk menggemari budaya kita BUDAYA NUSANTARA
Blog saya mendiskripsikan tentang budaya-budaya alat musik nusantara, antara lain :
1.Angklung
2.Gamelan
3.Seruling
4.Kolintang
5.Serunai
Saya harap para pengunjung blog saya bisa lebih memahami tentang alat musik Indonesia dan Lestarikan Budaya Indonesia...!!!

Kamis, 02 April 2009

Cerpen Lucu

Over Genius

Jam baru menunjukkan pukul setengah lima subuh. Selimut hangat terhampar di ranjang. Bantal empuk juga masih belum terlalu panas. Ranjang pun masih setia menunggu untuk ditiduri. Cuma orang bodoh yang memilih meninggalkan itu semua hanya untuk memandangi dirinya sendiri alias becermin.Tapi, Park sama sekali bukan orang bodoh. IQ-nya jauh lebih tinggi daripada anak-anak normal. Sampai-sampai, orang tuanya takut, jangan-jangan anak mereka bakal gila saking geniusnya. Pernah dengar kan kalau beda antara kegeniusan dengan kegilaan itu hanya dibatasi oleh sehelai rambut?Mengingat, orang pintar seharusnya tidak memilih becermin subuh-subuh. Dengan kegiatan seperti ini, kekhawatiran orang tua Park sepertinya sedikit beralasan. Tapi, Park ternyata bukan sekadar becermin. Ia juga berpikir.Bukan, bukan berpikir mengapa jerawatnya tumbuh di jidat dan bukannya di bibir saja. Ia juga bukan berpikir mengapa ia jelek. Apalagi, berpikir mengapa ia tampan. Ia masih cukup pintar untuk tidak berpikir begitu. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu hanya dilontarkan oleh orang bodoh. Sekali lagi, Park bukanlah orang bodoh.la hanya berpikir mengapa di dalam cermin itu ada ruang yang persis sama dengan kamarnya? Mengapa pula ada anak lain seperti dirinya di sana? Padahal, seingat dia, ketika masih berada dalam perut ibunya tak ada anak lain yang ikut berebut makanan dengannya (baca: kembarannya).Jangan remehkan ingatan ini. Kelak, bukan tidak mungkin memorinya akan menyaingi memori super milik.Satu lagi. la juga jengkel mengapa dari tadi anak
****** itu menirunya terus-terusan? Eh, jangan tertawa! Aku yakin, kalian tak pernah -dan tak akan pernah-memikirkan hal semacam itu. Iya kan? Tapi, Park melakukannya!Bahkan, tak terasa sepuluh menit telah berlalu sejak ia memandang anak di seberang cermin itu. Tak ada pula yang berubah, selain ia semakin jengkel! Mengapa, sih, anak kecil itu meniru-niru dirinya terus? Seandainya bisa melihat tampang Park, rasanya kita pasti yakin kalau ia benar-benar ingin mencekik anak itu sekarang.Park benar-benar mengepalkan tinjunya. Yang lebih menyebalkan, anak itu juga melakukannya!Wah, nantang dia! pikir Park kesal.Kemudian, Park membuang muka dan pergi mengambil bukunya. Sekadar informasi, buku Park ini bukan sembarang buku yang berjudul Kancil dan Keledai. Melainkan, berjudul Matematika Amat Mudah, Tingkat Akhir. Luar biasa.Namun, tiba-tiba sebuah kertas kecil jatuh dari dalam buku itu. Kali ini, kertas itu bukan berisi rumus-rumus aljabar. Melainkan, sebuah cerita singkat berjudul Dunia dalam Cermin.Otak genius Park mulai bekerja, memasukkan data-data sampai ke dalam sel-sel otaknya yang terkecil. Mengumpulkan ingatan-ingatan dan fakta-fakta, digabung dengan berbagai kemungkinan serta sedikit imajinasi. Kerja keras otaknya akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan.Memang ada dunia di balik sebuah cermin.Kesimpulan itu semakin beralasan bagi Park. Ketika dia mengintip dari balik kursinya untuk melihat cermin besar itu, lagi-lagi si anak ****** itu juga sedang mengintip dirinya.Dengan perasaan luar biasa bangga, Park mulai berjalan ke "dunia sana". Park merasa berada di awang-awang, mengingat si genius yang bahkan tak pernah menemukan teori cerdas itu.Lalu, Park mulai membayangkan dirinya berada di podium, menerima sebuah hadiah berupa nobel raksasa. Ia juga mulai berpikir untuk mengganti namanya menjadi Park Einsteino. Terdengar sedikit lebih keren daripada Park .Tak terasa, jarak antara Park dan dunia barunya itu semakin sempit. Semakin dekat langkahnya dengan cermin raksasa tersebut, semakin lebar pula senyum dan imajinasinya. Tak lama lagi, ia bisa dipastikan menguasai dunia.Tiga langkah lagi, air liurnya sudah kelihatan menetes. Dua langkah lagi, ia semakin mirip ilmuwan gila. Satu langkah lagi, rasanya ia sudah benar-benar gila sekarang. Dan, ini dia. Welcome to the new life, Park!Praaannggg!***

"Benar, Pak. Tolong kirimkan satu unit ambulans ke Jalan Tongkol no. 9. Sekarang juga, Pak! Kondisi gawat darurat. Ada anak kecil yang terluka parah gara-gara nubruk kaca!

Minggu, 29 Maret 2009





Gamelan, Orkestra a la Jawa

Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik gamelan kini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia, namun Yogyakarta adalah tempat yang paling tepat untuk menikmati gamelan karena di kota inilah anda bisa menikmati versi aslinya.

Gamelan yang berkembang di Yogyakarta adalah Gamelan Jawa, sebuah bentuk gamelan yang berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut dan slow, berbeda dengan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.

Pandangan hidup Jawa yang diungkapkan dalam musik gamelannya adalah keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antar sesama. Wujud nyata dalam musiknya adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama.

Tidak ada kejelasan tentang sejarah munculnya gamelan. Perkembangan musik gamelan diperkirakan sejak kemunculan kentongan, rebab, tepukan ke mulut, gesekan pada tali atau bambu tipis hingga dikenalnya alat musik dari logam. Perkembangan selanjutnya setelah dinamai gamelan, musik ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang, dan tarian. Barulah pada beberapa waktu sesudahnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden.

Seperangkat gamelan terdiri dari beberapa alat musik, diantaranya satu set alat musik serupa drum yang disebut kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan seruling bambu. Komponen utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan, misalnya gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending.

Gamelan Jawa adalah musik dengan nada pentatonis. Satu permainan gamelan komplit terdiri dari dua putaran, yaitu slendro dan pelog. Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6 [C- D E+ G A] dengan perbedaan interval kecil. Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 [C+ D E- F# G# A B] dengan perbedaan interval yang besar. Komposisi musik gamelan diciptakan dengan beberapa aturan, yaitu terdiri dari beberapa putaran dan pathet, dibatasi oleh satu gongan serta melodinya diciptakan dalam unit yang terdiri dari 4 nada.

Anda bisa melihat gamelan sebagai sebuah pertunjukan musik tersendiri maupun sebagai pengiring tarian atau seni pertunjukan seperti wayang kulit dan ketoprak. Sebagai sebuah pertunjukan tersendiri, musik gamelan biasanya dipadukan dengan suara para penyanyi Jawa (penyanyi pria disebut wiraswara dan penyanyi wanita disebut waranggana). Pertunjukan musik gamelan yang digelar kini bisa merupakan gamelan klasik ataupun kontemporer. Salah satu bentuk gamelan kontemporer adalah jazz-gamelan yang merupakan paduan paduan musik bernada pentatonis dan diatonis.

Salah satu tempat di Yogyakarta dimana anda bisa melihat pertunjukan gamelan adalah Kraton Yogyakarta. Pada hari Kamis pukul 10.00 - 12.00 WIB digelar gamelan sebagai sebuah pertunjukan musik tersendiri. Hari Sabtu pada waktu yang sama digelar musik gamelan sebagai pengiring wayang kulit, sementara hari Minggu pada waktu yang sama digelar musik gamelan sebagai pengiring tari tradisional Jawa. Untuk melihat pertunjukannya, anda bisa menuju Bangsal Sri Maganti. Sementara untuk melihat perangkat gamelan tua, anda bisa menuju bangsal kraton lain yang terletak lebih ke belakang.

gamelan sound

Naskah: Yunanto Wiji Utomo
Photo & Artistik: Singgih Dwi Cahyanto
Copyright © 2006 YogYES.COM


Anak Cinta Budaya Indonesia


Anak Indonesia dan Gamelan Tampil di Oslo

By Republika Newsroom
Minggu, 09 November 2008 pukul 19:46:00



LONDON--Penampilan gamelan dan kelompok anak-anak pencinta seni dan budaya Indonesia yang dibentuk KBRI Oslo, tampil memukau dalam Oslo World Music Festival (OWMF) yang diadakan di Oslo Internasjonalt Kultursenter Og Museum.

Dalam acara Barnasverdendager (program khusus anak-anak) di OWMF 2008, "Anak Indonesia" menyanyikan lagu rakyat dan perjuangan seperti Berkibarlah Benderaku, Potong Bebek Angsa, dan Anak Kambing Saya.

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Olso Mansyur Pangeran dalam keterangannya kepada koresponden ANTARA London, Minggu mengatakan dengan keanekaragaman warna-warni pakaian daerah dari Sabang sampai Marouke memukau penonton yang memadati arena pertunjukan.

Dikatakannya penampilan pentas budaya anak-anak dan remaja Indonesia memberikan daya tarik sendiri khususnya bagi publik Norwegia yang sangat menghargai eksistensi berbagai budaya mancanegara.

Dalam acara OWMF itu tidak hanya ?Anak Indonesia? yang menampilkan seni budaya, KBRI-Oslo juga manampilkan Gamelan yang dikemas dalam tampilan bernuansakan Indonesia dengan panggung wayang kulit.

Mansyur Pangeran mengatakan workshop gamelan dilakukan Prof Joel Glover, dosen Oslo University warga Amerika dan Lars Jo hansen mahasiswa sekolah tinggi musik Oslo warga Norwegia, keduanya ahli gamelan hasil binaan KBRI Oslo.

Para pengunjung, yang sebagian besar anak-anak mendapat kesempatan memainkan dan mempelajari alat musik gamelan.

Pengunjung memperoleh penjelasan mengenai asal-usul alat musik yang cukup populer di kalangan masyarakat Norwegia tersebut.

Minat dan antusias besar atas pelaksanaan workshop gamelan selama dua hari Sabtu dan Minggu diikuti sekitar 5000 pengunjung barnasverdendager di OWMF 2008.

Manyur Pangeran mengatakan kehadiran Indonesia dalam barnasverdendager di OWMF 2008 ini merupakan bagian dari upaya berkesinambungan KBRI Oslo mempromosikan kekayaan seni dan budaya, serta pariwisata Indonesia, agar semakin dikenal di Norwegia.

Barnasverdendager merupakan program khusus bagi anak-anak untuk mengenai keragaman seni budaya mancanegara, ujarya.

Tahun ini, barnasverdendager yang telah terselenggara selama 10 tahun, memperkenalkan budaya Indonesia, Spanyol, Iran, Brasil, Srilangka, dan India.

OWMF 2008 sendiri merupakan salah satu ajang pertunjukan musik bergengsi di Oslo yang diadakan setiap tahun sejak tahun 1994.

Sejak mulai diselenggarakannya, sekitar 3000 artis mancanegara telah berpartisipasi dalam festival musik tersebut.

Tahun ini, OWMF diikuti artis dari 20 negara antara lain: Meksiko, Spanyol, Serbia, Mali, Portugal, Afrika Selatan, Palestina, Pantai Gading, Kuba, dan Itali dan dikunjungi oleh sekitar 12 ribu pengunjung.ant/ya